Dugaan Suap PUTR Sulsel, Mantan Ketua DPRD Ina Kartika Sari Memungkinkan Ikut Diperiksa KPK 

MAKASSAR - Mantan Ketua DPRD Sulsel periode 2019-2024 Andi Ina Kartikas Sari memungkinkan ikut diperiksa oleh komisi pemberantasan korupsi (KPK) RI terkait kasus dugaan suap laporan keuangan dinas pekerjaan umum dan tata ruang (PUTR) Sulsel yang bergulir sejak tahun 2022 lalu.

"Tetap lanjutlah (kasus suap PUTR Sulsel). Kasus-kasus ini kan jadi atensi KPK. Eks Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari memungkinkan ikut diperiksa", kata Ketua KPK Nawawi Pomolango, beberapa waktu lalu, dilansir dari pedoman media.

Baca juga: Yusuf Rizal Instruksikan Proses Hukum Pengguna Liar Logo Lama LSM Lira

Ditanya siapa yang bakal diperiksa KPK, Nawawi tak merinci. Namun ia mengisyaratkan, akan ada kelanjutan pengusutan dari penggeledahan November 2022 lalu.

"Kan sudah 2022 lalu (penggeledahan). Itu lanjut pengusutannya. (Yang akan diperiksa), ya semua yang terkait. Diperiksa pasti, " tandas Nawawi.

Baca juga: Pastikan Kehadiran Negara bagi Pekerja Migran, LPSK-BP2MI Tandatangani Kerja Sama

Nawawi menegaskan, tidak ada kasus mandek di KPK. KPK memberi prioritas pada penyelesaian berdasarkan bobot.

Meski telah berlalu sekian lama, ia memastikan pengusutan tidak dihentikan.

Baca juga: Kasus Pelanggaran Kesusilaan, Kapolda Sulsel Irjen Pol. Merdisyam Gelar Jumpa Pers

"Gak lah (dihentikan). KPK punya prioritas dalam penyelesaian kasus. Jadi ditunggu saja, " ucapnya.

Seperti diketahui pada November 2022 lalu, KPK menyita sejumlah dokumen keuangan pelaksanaan anggaran di Pemprov Sulsel usai menggeledah rumah pribadi Ketua DPRD Andi Ina Kartika Sari di Jalan Pelita Raya, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.

Baca juga: Team Sulthan Polres Tebo Amankan Sepasang Suami Istri Pelaku Penculikan Anak Dibawah Umur

KPK menyebut rumah Andi Ina digeledah terkait kasus suap laporan keuangan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sulsel.

Dalam penggeledahan itu ditemukan berbagai dokumen keuangan untuk pelaksanaan anggaran di Pemprov Sulsel. KPK mengaku bakal menganalisis temuan itu.

Baca juga: Korupsi Dana Desa, Kades dan Bendahara serta TPK Desa Lompo Tengah Ditahan Kejari Barru

Kasus ini sendiri adalah pengembangan kasus korupsi yang menjerat Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah. KPK menduga ada aliran dana Rp2, 8 miliar ke sejumlah pihak

Sementara itu, Andi Ina yang dikonfirmasi terkait tersebut, tak memberi respons. Andi Ina yang dihubungi via WhatsApp tak memberi tanggapan.