BARRU - Tanda-tanda kepanikan semakin nampak di kubu tertentu jika melihat pola yang dilakukan untuk berusaha menyudutkan incumbent Suardi Saleh jelang pencoblosan 9 Desember mendatang.
Dukungan yang terus mengalir ke pasangan Suardi Saleh-Aska Mappe (SS-AK), serta keunggulannya di debat perdana, disinyalir menjadi alasan kenapa fitnah dan isu hoaks terus kencang dihembuskan pihak tertentu ke pasangan nomor urut 2 ini.
Jika mengacu pada analisis di setiap dinamika politik, pasangan yang menjadi “bulan-bulanan” fitnah, black campaign dan hoaks, biasanya berada dalam posisi teratas untuk memenangkan pertarungan. Sehingga melemahkan atau menjatuhkannya, bisa saja ada yang memaksakan menggunakan pola di atas.
Di beberapa group facebook misalnya, baik akun anonim, maupun akun yang diduga tim kandidat tertentu, semakin massif menebar tudingan yang tidak mendasar. Bahkan istri Suardi Saleh, drg Hj Hasnah Syam tak luput dari sasaran.
Meski demikian, baik Suardi Saleh maupun istrinya, tak sedikit pun terpancing atau meladeni seragam fitnah yang dihembuskan itu. Malah diberbagai kesempatan, Suardi Saleh justru menjawab saat dimintai tanggapannya, agar mendoakan siapapun pelakunya.
“Tellau doangengeng bawangni’ (doakan saja). Semoga mendapat hidayah. Janganki’ terpancing apalagi sampai ikut-ikutan membalas dengan fitnah dan hoaks, ” pesan Suardi Saleh diberbagai kesempatan.
Ia bersama pasangannya Aska Mappe memilih fokus melakukan sosialisasi. Menyampaikan komitmen-komitmen untuk terus menjadikan Barru maju dan sejahtera. Karena itu, pasangan “manyamengkiningnawa” ini tak mau larut menjelek-jelekkan lawan politiknya.
Baca juga:
Tony Rosyid: KAMI di Tengah Lautan Persekusi
|
“Selalu saya sampaikan, bahwa semua yang maju di Pilkada adalah putra-putra terbaik Barru. Jadi mari kita bertarung ide dan gagasan. Bukan saling menjelek-jelekkan apalagi menebar fitnah, ” tambah Suardi Saleh.
Baik Suardi maupun Aska memang patut diacungi jempol terkait kedewasaaannya berpolitik. Pasalnya, keduanya tak pernah sekalipun menjelek-jelekkan kandidat lain di setiap sosialisasinya. Malah selalu meminta warga untuk tetap menjaga silaturahmi, meski beda pilihan dan sikap politik.
Kedewasaan dan kesantunan berpolitik SS-AK ini membuat banyak elemen, serta masyarakat luas memuji dan menaruh simpati. Bagi mereka, Suardi Saleh adalah pemimpin yang sangat matang dalam berdemokrasi. Pemimpin yang tidak dikuasai dengan emosi.
(***)