BOGOR - Kepala Raudhatul Athfalb(RA) Al-Ikhlas Barru, Nurcaya, satu-satunya peserta perwakilan Indonesia Timur pada kegiatan Penyusunan Modul Implementasi Regulasi Pembelajaran RA yang diselenggarakan oleh Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah Ditjen Pendis Kemenag RI.
Peserta dalam kegiatan ini sebanyak 42 orang di seluruh Indonesia. untuk angkatan 1 ini peserta berasal dari 9 provinsi, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, D.I. Yogyakarta, Banten, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Lampung dan Sulawesi Selatan.
Dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan sendiri hanya diikuti 1 orang peserta yakni Nurcaya, Guru sekaligus Kepala RA Al-Ikhlas dibawah naungan Kantor Kemenag Barru.
Pelaksanaan pelatihan secara langsung tersebut mulai Sabtu (12/6/2021) sampai dengan Senin (14/6/2021) atau selama 3 hari, di The Mirah Hotel Bogor, Jawa Barat.
Saat diwawancarai via telpon oleh Humas Kemenag Barru, Nurcaya mengatakan, masih belum percaya kenapa ia dipilih menjadi peserta dalam kegiatan tersebut.
"Nda percaya sih sebenarnya kenapa saya dipanggil dalam kegiatan penyusunan modul ini, ini merupakan tanggungjawab dan amanah besar yang diberikan kepada saya, "ucap Nurcaya.
Baca juga:
Optimisme Pendidikan di Tengah Pandemi
|
Lebih lanjut Kepala RA yang tiga tahun berturut-turut (2015, 2016, 2017) mendapatkan penghargaan sebagai guru berprestasi tingkat provinsi (2 kali) dan tingkat nasional (sekali) tersebut.
"Saya berharap dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik dan dapat menghasilkan modul pembelajaran yang bisa digunakan oleh guru Raudhatul Athfal seluruh Indonesia sesuai dengan harapan Pak Direktur KSKK saat membuka acara ini semalam, "tutur Nurcaya satu satunya peserta dari Indonesia Timur ikuti kegiatan Penyusunan Modul Implementasi Regulasi Pembelajaran RA.
(Hasyim-HKB)