Bupati Suardi Saleh Respon Positif Tim Nippon Koei Consulting Engenering Jepang Riset di Barru 

    Bupati Suardi Saleh Respon Positif Tim Nippon Koei Consulting Engenering Jepang Riset di Barru 
    Bupati Barru Ir. H. Suardi Saleh, M.Si., menerima kunjungan Tim dari Nippon Koei Consulting Engenering Jepang

    BARRU - Bupati Barru Ir. H. Suardi Saleh, M.Si., menerima kunjungan Tim dari Nippon Koei Consulting Engenering Jepang di lantai 5 Menara Kantor Bupati Barru, Senin (29/1/2024).

    Bupati didampingi Sekda Barru Dr. Abustan M. Si. Kepala Bappelitbangda Ir. H. Nasruddin Yake M. AP. Kadis  Perhubungan Fadly R. Pawae. S. STP. M. Si. Asisten II, A. Ratnawati, ST. Sekretaris Dinas PMPTSP. M. Ikhsan,  S. STP. 

    Sementara Tim dari Nippon Koei  Jepang  masing-masing Shogo Iso (Transportation Engineer),  Taiyo Ishikama (Transportation Engineer), Irma Anriany Rusli (Interpreter), Ibrahim Djamaluddin, Advisor dari Kyushu University Jepang. 

    Dalam audiensi itu, Advisor dari Kyushu Jepang Ibrahim Djamaluddin menjelaskan,  kedatangan tim tersebut dalam rangka rencana melakukan Riset untuk penyediaan Big Data Mobilitas Angkutan Transportasi Darat di Sulawesi Selatan. 

    Transportation Engineer, Taiyo Ishikama menambahkan, pada studi sebelumnya, terbatas di Mamminasata. Sekarang area studinya diarea Barru dan Parepare karena keduanya punya pelabuhan dan nantinya terkoneksinya dengan Kereta Api yang kedepan pergerakan transportasi akan berubah secara cepat. 

    "Fokus studi sekarang,  bukan hanya pada transportasi utama,  tapi juga pada angkutan pengumpan atau feeder seperti mikrolet (petepete) dan sejenisnya", terangnya. 

    Bupati Barru Suardi Saleh menyambut gembira Rencana tim dari Jepang yang akan melakukan riset di Kabupaten Barru. Pemda Barru siap membantu dukungan  data untuk analisasi lebih lanjut.

    Menurut Bupati, Big Data itu nantinya sangat bermanfaat untuk transfortasi kedepan. Kesimpulannya katanya lagi, akan ketahuan bahwa dititik tertentu  butuh transportasi akibat adanya pergerakan manusia meningkat dari titik A ketitik B, sehingga kalau tadinya baru satu alat transpor bisa ditambah lagi satu.

    "Kemudian mungkin juga analisanya memang dari Kereta Api berimpit semuanya dengan terminal meski tidak  berimpit betul, tapi masih perlu transportasi penyambung. Nah itu nanti dilihat apa yang cocok disitu.  Misalnya dari stasiun Kereta Api Pekkae ketermimal Pekkae. Stasiun Barru ke Terminal Barru, Stasiun Garongkong ke Pelabuhan Garongkong", jelasnya. (Hsm/sym)

    barru sulsel jepang
    MUH. HASYIM HANIS, SE, S.Pd, C.L.E

    MUH. HASYIM HANIS, SE, S.Pd, C.L.E

    Artikel Sebelumnya

    Timeline Pembentukan Pengawas TPS Dalam...

    Artikel Berikutnya

    Rapat Paripurna Penutupan Masa Sidang I...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Bakamla RI Berikan Pertolongan Medis ABK KM Lintas Samudra 2 di Perairan Natuna
    Cegah Paham Radikalisme, Polri Tekankan Pentingnya Upaya Kontra Radikal 
    Polres Barru Serahkan Tersangka Penipuan Haji ke Kejaksaan
    Polres Barru Siapkan 180 Personel Amankan Kampanye Terbuka
    Dukungan Ke Araska Terus Mengalir, Terbukti Kerja Nyata, Tutur Musafir

    Ikuti Kami