BARRU - Pasangan Suardi Saleh-Aska Mappe (SS-AK) terus berkomitmen menciptakan Pilkada yang berkualitas, bermartabat dan jauh dari prilaku anarkisme.
Duet nomor urut 2 ini mengajak semua pihak, termasuk para pasangan lain beserta elemen pendukungnya untuk bersama menjaga suasana ketertiban dan suasana kondusif di Barru. Bukan memprovokasi, apalagi sampai melakukan cara-cara yang tidak sesuai adat orang Barru.
Juru Bicara Tim Pemenangan SS-AK, Ilham Iskandar mengatakan, calon pemimpin harus memberikan contoh yang baik. Apalagi, kata dia, ajang politik seperti Pilkada bukan hanya untuk memilih pemimpin tapi juga mengedukasi masyarakat untuk melek politik.
"Pilkada ini bukan hanya ajang untuk memilih pemimpin tapi juga sebagai ajang untuk memberikan contoh berpolitik yang sopan dan santun. Terutama dari seluruh calon yang bertarung juga seluruh tim pemenangannya, " kata Ilham, Jumat (27/11/2020).
Karena itu, Ilham meminta kepada lawan politik pasangan SS-AK untuk bertarung secara akal sehat. Saling adu gagasan dan ide demi kelanjutan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Barru.
“Saya kira lebih elegan jika seluruh pasangan calon dan timnya bersaing secara akal sehat. Ayolah jangan usik warga Barru dangan sikap anarkis, " imbaunya.
Sementara itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Barru, Alyas menambahkan, bahwa kehadiran SS-AK yang satu-satunya pasangan tampil di debat patut diapresiasi semua pihak.
Itu bukti, sebut dia, jika SS-AK memang paling siap memimpin Barru. Pasalnya, momentum pilkada, sejatinya menyuguhkan berbagai macam gagasan dan ide. Dan debat publik merupakan salah satu panggung untuk mengurai itu kepada rakyat.
"Mereka yang tidak hadir dalam debat itu contoh yang kurang bagus. Belum menjadi pemimpin saja sudah demikian, apalagi kalau sudah menjadi pemimpin. Walau begitu, saya percaya warga Barru itu cerdas dalam bersikap” tandas Alyas.
Ia bahkan sangat menyayangkan adanya pengerahan massa dengan mengatasnamakan orang Barru untuk melalukan aksi unjuk rasa di Kantor KPU Sulsel di Makassar. Apalagi, kata Alyas, massa yang berdemo tersebut sempat membuat ricuh dan beberapa orang yang diamankan oleh aparat kepolisian.
Baca juga:
Tony Rosyid: Republik Buzzer
|
"Mau dibawa kemana muka Kabupaten Barru kalau seperti ini, ini sungguh memalukan sebab sudah tidak mengedepankan adat bugis Barru yakni sipakatau, sipakalebbi, dan sipakainge. Ayolah kita bertarung dengan akal sehat dan mengedepankan adat yang beradab, " pungkasnya.
(**)