Barru Banjir, Bantuan Pribadi Mulai Mengalir di Posko Induk

BARRU - Hujan terus mengguyur wilayah Kabupaten Barru, hal ini sesuai prediksi Balai Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (Balai BMKG) Wilayah IV Makassar, bahwa aktivitas Monsun Asia berdampak pada hujan lebat, angin kencang dan gelombang tinggi.

Bergerak jauh hari sebelum ini, Pemda Barru telah dirikan Posko Induk Terintegrasi Tanggap Darurat Bencana Non Alam dan Alam yang diletakkan di Bola Sobae, Barru, bersama dengan Satgas Covid-19 Kabupaten Barru.

Beberapa peristiwa yang dilaporkan warga dan menjadi perhatian diantaranya kerusakan jembatan, pohon yang roboh, kerusakan rumah, dan terhalangnya aktivitas harian akibat banjir.

"Ini fenomena Monsun Asia, sudah diprediksi jadi kita terus pantau laporan warga dan kordinasi dengan pejabat wilayah dan instansi teknis untuk tetap waspada dan bergerak cepat memantau langsung di titik yang dilaporkan, " sebut Drs. Andi Jalil Mappiare, selaku Kepala Pelaksana BPBD Barru pagi tadi, Selasa (7/12/2021).

Dirinya sejak pagi hari telah berada di Posko Induk Terintegrasi Tanggap Darurat untuk kordinasi menerima informasi dan kerahkan tim ke beberapa titik yang dilaporkan butuh tinjauan langsung.

Pada saat yang sama, bantuan dari individu mulai mengalir ke Posko Induk Terintegrasi Tanggap Darurat di Bola Sobae.

Sebuah mobil dengan muatan penuh air mineral, telur, beras, dan mie instan masuk ke Posko Induk dan menyampaikan niat memberi bantuan untuk dimanfaatkan atau untuk disalurkan.

"Bantuan ini untuk dimanfaatkan atau untuk disalurkan ke yang membutuhkan, semoga semua bisa kita lalui dengan saling membantu, " sebut Maxi yang berprofesi sebagai Konsultan dan berkantor di Segeri, Kabupaten Pangkep.

Ia mengaku mendapatkan banyak informasi tentang banjir dan dampaknya di Barru, sejak kemarin dan tergerak untuk datang dan membeli sembako di pasar Barru kemudian menyerahkannya ke Posko Induk Terintegrasi.

Bantuan yang diserahkan pagi tadi ini, merupakan bantuan individu pertama yang masuk ke Posko Induk Terintegrasi.

(Humas Barru)